Minggu, 04 November 2012

PENALARAN DEDUKTIF


Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep. Kegiatan penalaran mungkin bersifat ilmiah atau tidak ilmiah.

Penalaran Deduktif adalah proses penalaran dalam menyimpulkan prinsip atau sikap yang bersifat khusus berdasarkan fakta-fakta yang kebenarannya telah diketahui dan diyakini yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi, yang dimulai dari hal-hal yang umum, yang tertuju kepada hal-hal yang khusus sebagai proses pembentukan kesimpulan deduktif. Faktor - Faktor diawali dari pembentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi.

Menarik Simpulan secara Langsung

Simpulan (konklusi) secara langsung ditarik dari satu premis. Sebaliknya, konklusi yang ditarik dari dua premis dosebut simpulan tak langsung.

Misalnya:
1.    Semua S adalah P. (premis)
Sebagian P adalah S. (simpulan)
Contoh: Semua badak bercula satu. (premis)
Sebagian yang bercula satu adalah badak. (simpulan)

2. Tidak satupun S adalah P. (premis)
Tidak satupun P adalah S. (simpulan)
Contoh:
Tidak seekor lumba-lumba pun adalah paus. (premis)
Tidak paus pun adalah lumba-lumba. (simpulan)

3. Semua S adalah P. (premis)
Tidak satu pun S adalah tak-P. (simpulan)
Contoh:
Semua pistol adalah senjata berbahaya . (premis)
Tidak satu pun pistol adalah senjata tidak berbahaya. (simpulan)

4. Tidak satu pun S adalah P. (premis)
Semua S adalah tak-P. (simpulan)
Contoh:  
Tidak seekor pun kadal adalah iguana. (premis)

Semua kadal adalah bukan iguana. (simpulan)

5. Semua S adalah P. (prwemis)
Tidak satu pun S adalah tak-P. (simpulan)
Tidak satu pun tak-P adalah S. (simpulan)
Contoh:Semua jerapah memiliki leher yang panjang. (premis)
Tidak satu pun jerapah tak memiliki leher yang panjang. (simpulan)
Tidak satu pun yang tak memiliki leher yang panjang adalah jerapah. (simpulan)

Menarik Simpulan secara Tidak Langsung

Penalaran deduksi yang berupa penarikan simpulan secara tidak langsung memerlukan dua premis sebagai data. Dari dua premis ini akan dihasilkjan sebuah simpulan. Premis yang pertama adal;ah premis yang bersifat umum dan premis yang kedua adalah premis yang bersifat khusus.

Beberapa jenis penalaran deduksi dengan penarikan secara tidak langsung sebagai berikut.

Silogisme

Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan. 



a) Silogisme Kategorial

Silogisme yang terjadi dari tiga proporsisi.
Premis umum  :   Premis Mayor (My)
Premis khusus :  Premis Minor  (Mn)
Premis Simpulan : Subjek (Term Minor), Predikat (Term Mayor)          (K)

Contohnya  adalah sebagai berikut :

a) My : Semua ikan hidup di air
    Mn : Lele adalah salah satu jenis ikan
    K   : Lele hidup di air

b) My : Semua makluk hidup membutuhkan air
    Mn : Manusia minum air setiap hari
    K   : Manusia membutuhkan air untuk kelangsungan hidupnya


b) Silogisme Hipotesis 

Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi kondisional hipotesis sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik, Contohnya adalah sebagai berikut :

a) Jika air dipanaskan, maka air akan mendidih
    air dipanaskan.
    Jadi, air mendidih
    Jika air tidak dipanaskan, air tidak akan mendidih
    Air tidak dipanaskan.
b) Jadi, air tidak akan mendidih
    Jika saya mempunyai uang, saya akan membeli mobil (mayor)
    Saya punya uang  (minor)
    Jadi saya membeli mobil (konklusi)

c) Silogisme alternatif 

Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain. Contohnya adalah sebagai berikut :

a) Retno mempunyai kucing atau kelinci
    Retno mempunyai kucing
    Jadi, Retno tidak mempunyai kelinci


Entimen

Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contohnya adalah sebagai berikut :
Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari.
Pada malam hari tidak ada matahari
Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis